Gambar Pesawat Sriwijaya Air |
Meski menjelang Lebaran, banyak maskapai yang menambah penerbangan, namun hal itu tidak membuat Sriwijaya Air mengikuti tren tersebut. Maskapai tersebut menyatakan tidak akan menambah penerbangan pada saat menjelang dan setelah Lebaran. Maskapai tersebut justru memilih menambah rute baru.
Direktur Komersial Sriwijaya, Toto Nursatyo mengatakan, penambahan penerbangan dianggap tidak efisien bagi maskapai tersebut, karena beberapa kali dilakukan ternyata biayanya justru lebih besar dibanding pendapatannya.
"Masalahnya adalah pada saat berangkat dari Jakarta pesawat penuh, tetapi saat pulang penumpangnya sama sekali tidak ada," ujar Toto, di Jakarta.
Padahal, biaya penerbangan untuk pergi dan pulang besarannya tetap sama, sehingga pada saat pulang, biayanya harus ditanggung sendiri karena tidak ada penumpang. "Kalau dibagi dua, maka kita hanya dapat 50 persen saja. Padahal itung-itungannya agar penerbangan feasibel, paling tidak kita bisa mendapatkan penumpang paling tidak 70 persen," ujarnya.
Sebagai maskapai yang membesut layanan medium, jelasnya, Sriwijaya hanya boleh mematok tarif atas setinggi 90 persen dari batas tarif atas yang ditentukan.
Dijelaskannya, menghadapi Lebaran, Sriwijaya Air lebih memilih membuka rute kota-kota kecil di Indonesia. Kota Mamuju (Sulawesi Barat) dan Luwuk (Sulawesi Tengah) dari Jakarta, via Makassar.
Maskapai tersebut akan membuka tiga rute sekaligus ke kota-kota kedua di Indonesia. Operasi penerbangan baru Sriwijaya Air yang efektif akan dilakukan mulai Senin, 13 Agustus 2012.
Juru bicara Sriwijaya Air, Agus Soedjono menyebutkan, tiga rute baru Sriwijaya Air adalah Jakarta - Luwuk (via Makassar) pergi pulang, Jakarta - Mamuju (via Makassar) pergi pulang dan Malang - Makassar pp.
Menurutnya, untuk beroperasi pada bandara kecil dengan runway yang tidak terlalu panjang, maskapai tersebut akan mengoperasikan pesawat Boeing 737-500 series.
Sumber :Tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar